Laludi Perpres 2018, aturan ini dicabut dan tidak ada ketentuan soal harga jual eceran Pertalite hingga Pertamax. Lalu di aturan baru pada Perpres 2021 ini, diatur ketentuan tambahan yaitu Pasal 14A. Pasal tersebut menyebutkan harga jual eceran Pertalite hingga Premium ditetapkan berdasarkan harga dasar, ditambah PPN dan PBBKB. 5. Ketentuan
ILUSTRASI. SPBU Pertamina Reporter Febrina Ratna Iskana Editor Handoyo . ENERGI - JAKARTA. Harga minyak dunia sedang dalam tren naik. Pada awal tahun 2018, harga minyak berada di level US$ 65 per barel, saat ini harga minyak sudah menyentuh level US$ 80 per barel. Kenaikan harga minyak pun menyerat harga Bahan Bakar Minyak BBM. PT Pertamina Persero saja sudah melakukan penyesuaian harga sebanyak sembilan kali sepanjang periode Januari hingga Oktober 2018. Teranyar, Pertamina menaikkan harga Pertamax Series dan Dex Series dengan besaran kenaikan harga berkisar Rp 900/liter hingga Rp Namun, Pertamina tidak menaikkan harga premium, solar dan pertalite. Hingga saat ini, pemerintah belum merubah harga solar dan premium sepanjang tahun 2018. Harga pertalite saat ini sebesar Rp solar Rp dan premium Rp Pertamina pun disebut-sebut menanggung selisih harga yang cukup besar. Namun Pertamina enggan berkomentar terkait besaran selisih harga BBM tersebut."Saya belum ada hitungannya,"ujar VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito kepada Jumat 19/10. Jika merujuk pada formula harga, harga solar untuk periode 1 Oktober-31 Desember 2018 sebesar Rp belum termasuk pajak Harga tersebut berdasarkan Mean of Platts Singapore MOPS US$ 96 per barel. Harga solar tersebut naik dari periode 1 Juli-30 September 2018 sebesar Rp liter. Harga solar ini berdasarkan MOPS sebesar US$ 84,84/barel. Untuk harga premium periode 1 Oktober - 31 Desember 2018 seharusnya sudah mencapai Rp belum termasuk pajak. Harga ini berdasarkan MOPS sebesar US$ 90/barel. Konsumsi BBM berdasarkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi BPH Migas untuk realisasi konsumsi solar periode Januari hingga 15 Oktober 2018 sudah mencapai 12,01 kiloliter KL atau sebesar 82,18% dari kuota tahun ini sebanyak 14,62 juta KL. Untuk realisasi konsumsi premium periode Januari sampai 15 Oktober 2018 sudah mencapai 6,78 juta KL. Jika selisih harga BBM semakin besar, maka akan terus menjadi beban keuangan bagi Pertamina. Akhirnya laba perusahaan plat merah tersebut pun dipastikan akan tergerus. Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N. Mansury menyebut laba Pertamina pada tahun ini lebih rendah dibanding realisasi laba pada tahun lalu. Tahun lalu, Pertamina mampu membukukan laba sebesar US$ 2,41 miliar. "Harapan kami sampai akhir tahun nanti kami masih bisa bukukan laba. Dibanding tahun lalu tentunya berkurang, tapi kami masih akan bukukan laba sampai dengan akhir tahun,"ujar Pahala pada Rabu 17/10. Namun Pahala masih enggan menyebut kisaran laba Pertamina di akhir tahun ini. "Tidak bisa kasih angka, saya tidak hafal angkanya. Masih akan positif insya Allah," imbuhnya. Laba Pertamina dalam enam tahun terakhir memang naik turun. Pada tahun 2012, realisasi laba Pertamina sebesar US$ 2,77 miliar. Tahun 2013, Pertamina mencatatkan kenaikan laba menjadi US$ 3,07 miliar. Namun tahun 2014, laba Pertamina anjlok seiring turunnya harga minyak. Laba Pertamina pada tahun 2014 hanya sebesar US$ 1,45 miliar. Pada tahun 2015, laba Pertamina turun lagi menjadi US$ 1,41 miliar. Kemudian pada tahun 2016 kembali naik menjadi US$ 3,15 miliar. Pada tahun lalu, laba Pertamina kembali tirun menjadi US$ 2,41 miliar. Tahun ini, Pertamina pun hanya ditargetkan memperoleh laba sama dengan tahun lalu sebesar US$ 2,4 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
PemerintahTetapkan 11 Wilayah Wajib Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite Dan Solar Terhitung 1 Juli, Pengguna Pertalite Dan Solar Wajib Daftar Di Sistem MyPertamina KEMENKES: Jakarta Alami Kenaikan Virus Omicron Hingga 793 Kasus
1 Pertamax Turbo dkk Naik, Cek Harga BBM Pertamina di 34 Provinsi. Harga Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite kembali naik di 34 provinsi di Indonesia. Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi itu dilakukan Pertamina pada Rabu (3/8/2022) pukul 00.01 WIB. HargaSolar Industri September 2018, Agen Resmi Pertamina | Perkenalkan kami PT. SHA SOLO yang ditunjuk secara resmi oleh PT. PERTAMINA sebagai Agen BBM Industri yang melayani dan menjual produk HSD BIO SOLAR PT. PERTAMINA. Sebelumnyauntuk pertamax turbo (RON 98) harga yang semula Rp9.850, sementara pertamina dex (CN 53) dengan harga awal Rp10.200 per liter. "Penyesuaian ini dilakukan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas serta untuk semakin meningkatkan pelayanan kepada konsumen setia Pertamina Patra Niaga," kata Pjs.
HargaD2 Migas Update 9 April 2018 Minimum 1000KL - Juana Pati Minimum harga 7200 - Cilacap harga 7200 - sts Batam harga 7300 Minimum 5000KL jual solar non subsidi agen solar industri jual solar hsd supplier solar industri pertamina STANDARD PROCEDURE FOR FOB AGO Crude Oil Crude Oil Price Crude Oil Trading D2 Russian Gas Oil Supplier D6
Jakarta– PT Pertamina (Persero) terus merealisasikan BBM Satu Harga di beberapa wilayah Indonesia, yang tahun ini memasuki tahap ke-2. Sampai hari ini, Pertamina telah mengoperasikan 58 lokasi BBM Satu Harga yang ditugaskan pemerintah untuk direalisasikan tahun 2018. Project Coordinator BBM Satu Harga Retail Fuel Marketing PT Pertamina Zibali
pq8yRL.
  • ywzdr4h8io.pages.dev/391
  • ywzdr4h8io.pages.dev/245
  • ywzdr4h8io.pages.dev/320
  • ywzdr4h8io.pages.dev/331
  • ywzdr4h8io.pages.dev/14
  • ywzdr4h8io.pages.dev/9
  • ywzdr4h8io.pages.dev/50
  • ywzdr4h8io.pages.dev/386
  • ywzdr4h8io.pages.dev/21
  • harga solar industri pertamina 2018